PERLUNYA MEDIA
DAKWAH
I. PENDAHULUAN
Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses,
dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Di zaman kemajuan sekarang ini dakwah tidaklah cukup disampaikan dengan lisan belaka tanpa bantuan alat-alat
modern yang sekarang ini terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa,
yaitu pers (percetakan), radio, film, dan televisi. Kata- kata terucapkan dari
manusia hanya dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas, sedang dengan
alat-alat komunikasi massa itu jangkauan dakwah tidak lagi terbatas pada waktu
dan ruang.[1]
Dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila terlebih dahulu
mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah – masalah yang muncul dan bakal
muncul dan dilengkapi dengan pengenalan objek secara tepat.[2]Untuk
menyampaikan pesan dakwah, seorang juru dakwah (da'i) dapat menggunakan
berbagai macam media dakwah, baik itu
media modern (media elektronika) maupun media tradisional (Azis, 2004 : 20)
Media tradisional dalam dakwah menggunakan berbagai macam seni
pertunjukan yang dipentaskan didepan umum terutama sebagai sarana hiburan yang
memiliki sifat komunikatif, seperti seni ketoprak, karawitan, wayang, seni
teater, dan sebagainya.
Dengan demikian mempermudah bagi juru dakwah untuk menyampaikan dakwah
dan juga agar mudah di pahami oleh sasaran dakwah ( mad'u ), maka sebaiknya
dakwah dilakukan dengan menggunakan salah satu media yang ada. Hal ini untuk
menyesuaikan keadaan masyarakat yang tidak sama, disatu sisi sudah modern
disisi lain masih tradisional[3]
II. RUMUSAN MASALAH
l Pengertian dan
Definisi dakwah
l Media Dakwah
l Prinsip-prinsip
Media Dakwah
l Karakteristik
jenis-jenis Media Massa
III. PEMBAHASAN
u Pengertian Dan
Definisi Dakwah
1. Arti Dakwah
Menurut Bahasa (etimologi)
Ditinjau dari segi etimologi atau asal kata (
bahasa), dakwah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti "panggilan, ajakan
atau seruan"
2. Arti Dakwah
Menurut istilah (semantik)
Dakwah menurut arti istilahnya mengandung
beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak Ahli Ilmu Dakwah dalam memberikan
pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka ragam
pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka didalam memberikan
pengertian kepada istilah tersebut. Sehingga antara definisi menurut ahli yang
satu dengan lainnya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih
jelasnya di bawah akan disajikan beberapa definisi dakwah.
Menurut Drs.Hamzah Yaqup dalam
bukunya" Publisistik Islam memberikan pengertian dakwah dalam islam ialah
" mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti
petunjuk Allah dan RasulNya". (47:
9)
Dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 125
disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia kejalan Allah dengan cara
yang bijaksana, nasihat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik pula.[4]
u MEDIA DAKWAH
1. Pengertian
Media (wasilah) dakwah
Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah
(ajaran islam) kepada mad'u. Untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat,
dakwah dapat menggunakan wasilah. Hamzah Yaqup membagi wasilah dakwah menjadi
lima macam, yaitu:
a) Lisan :
Merupakan wasilah dakwah yang paling sederhana menggunakan lidah dan suara,
dakwah dengan wasilah ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan,
penyuluhan, lagu, musik dan sebagainya.
b) Tulisan :
Merupakan wasilah dakwah yang menggunakan buku, majalah, surat kabar, surat
menyurat, spanduk dan sebagainya.
c) Lukisan :
Merupakan wasilah dakwah yang menggunakan gambar, karikatur dan sebagainya.
d) Audio Visual :
Merupakan wasilah dakwah yang merangsang indra pendengaran atau lpenglihatan
dan kedua-duanya.seperti: televisi, film, internet dan sebagainya.
e) Akhlak :
Merupakan wasilah dakawah dengan menggunakan perbuatan- perbuatan nyata yang
mencerminkan ajaran islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad'u[5]
2. Peranan Media
Dakwah
Dalam artian sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu
dakwah, atau yang populer di dalam proses belajar mengajar disebut dengan
istilah "alat peraga". Alat bantu berarti media dakwah memiliki
peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya proses
dakwah tanpa adanya media masih dapat mencapai tujuan.
3. Alasan
Pentingnya Media Dakwah
Dakwah adalah suatu proses yang kompleks dan unik. Kompleks artinya di
dalam proses dakwah mengikut sertakan keseluruhan aspek kepribadian, baik
bersifat jasmani maupun rohani. Sedangkan unik artinya didalam proses dakwah
sebagai objek dakwahnya terdiri dari berbagai macam perbedaan, sperti berbeda
dalam kemampuan, kehendak, sifat, kebudayaan, ideologi, filsafat dan
sebagainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai tujuan yang efektif dan
efesien, da'i harus mengorganisir komponen-komponen (unsur) dakwah secara baik
dan tepat. Salah satu komponen adalah media dakwah.[6]
u PRINSIP –
PRINSIP MEDIA DAKWAH
Media dakwah dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila tepat dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya serta prinsip – prinsip penggunaannya.
Dibawah ini dijelaskan mengenai :
1. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan di dalam memilih media dakwah.
Hal-hal yang
menjadi pertimbangan disaat memilih media dakwah adalah:
a) Tujuan dakwah
yang hendak dicapai
Ø
Sesuaikah dengan tujuan yang hendak di capai ?
Ø
Dapatkah tujuan dakwah tercapai dengan efektif dan efisien jika
menggunakan media dakwah tersebut ?
b) Materi Dakwah
Ø
Sesuaikah dengan bahan dakwah yang akan disampaikan?
c) Sasaran Dakwah
Ø
Apakah dengan media itu, orang mudah menerimanya?
Ø
Apakah penggunaan media sesuai dengan kemampuannya?
Ø
Apakah sesuai dengan kondisi daerahnya?
Ø
Apakah dengan media itu sesuai dengan pola berfikirnya?
d) Kemampuan Da'i
Ø
Mampukah menggunakan media itu?
e) Ketersediaan
Media
Ø
Mudahkah mencari media yang dipilihnya?
Ø
Adakah biaya untuk mengadakannya?
f) Kualitas Media
Ø
Bagaimana kualitas media itu?
Ø
Bagaimana keberhasilan itu, dalam pengalaman lampau?
2. Prinsip - prinsip Pemilihan Media
Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada waktu memilih media dakwah :
a)
Tidak ada satu mediapun yang paling baik untuk keseluruhan masalah atau
tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki karakteristik (kelebihan, kelemahan,
dan keserasian) yang berbeda- beda.
b)
Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai
c)
Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya
d) Media yang
dipilih sesuai dengan sifat materi dakwahnya.
e)
Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara obyektif. Artinya
pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da'i.
3. Prinsip –
prinsip Penggunaan Media
` Prinsip- prinsip yang dapat digunakan
sebagai pedoman umum dalam mempergunakan media dakwah adalah:
a) Penggunaan
Media Dakwah bukan dimaksudkan untuk mengganti pekerjaan da'i atau mengurangi
peranan da'i
b) Tiada media
satupun yang harus dipakai dengan meniadakan media yang lain.
c) Setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan
d) Setiap hendak
menggunakan media harus benar-benar dipersiapkan atau diperkirakan apa yang
dilakukan sebelum, selama dan sesudahnya[7]
Dari segi
sifatnya, media dakwah dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1) Media
Tradisional,
yaitu berbagai
macam seni pertunjukan yang secara tradisional dipentaskan didepan umum (khalayak)
terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti
wayang, ludruk, drama, ketoprak, karawitan, panembromo dan sebagainya.
2) Media Modern,
disebut juga
sebagai media elektronika, yaitu media yang dilahirkan dari tekhnologi modern. Yang
termasuk media modern ini antara lain televisi, radio, surat kabar dan
sebagainya.[8]
u Karakteristik
jenis-jenis Media Massa
a)
Radio
Radio Sebagai
media dakwah memiliki beberapa keutamaan antara lain:
1.
Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang
disampaikan benar-benar berbobot atau bermutu
2.
Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat
3.
Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki alat
itu.
4.
Mudah di jangkau oleh masyarakat. Artinya audien/ pendengar cukup
dirumah
5.
Mudah di bawa kemana-mana.
Keterbatasan
atau kelemahan media radio sebagai media dakk dakwah antara lain adalah:
1.
Siaran hanya sekali didengar (tidak dapat diulang)
2.
Siaran Radio tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya (obyek
dakwah)
3.
Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun tehnis.
b)
Televisi
Televisi sebagai media dakwah adalah suatu
penerapan dan pemanfaatan hasil tekhnologi modern, yang mana dengan pemanfaatan
hasil tekhnologi itu di harapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan) yang lebih
optimal baik kuantitatif maupun kualitatif.
Kelebihan media
dakwah dengan televisi:
· Dapat dilihat
dan didengar oleh seluruh penjuru tanah air bahkan luar negri, sedangkan
mubalignya hanya pada pusat pemberitaan (studio) saja
Kelemahan media
dakwah menggunakan televisi
· Kadang-kadang
masyarakat dalam menonton hanya sebagai pelepas lelah (hiburan), sehingga di
lain hiburan mereka tidak senang.
c)
Surat kabar dan Majalah
Surat kabar dan
majalah merupakan media dakwah menggunakan tulisan
a.
Media ini memiliki keunggulan antara lain:
· Mudah dijangkau
oleh masyarakat, karena harganya relatif murah.
· Dapat dibaca
berulang kali, sehingga dapat dipahami atau dihafal sampai mendetail
b.
Kelemahan
· Memiliki keterbatasan
pada mereka yang bisa membaca dan yang dapat memahami bahasa pers
· Bilamana surat
kabar itu sering dibaca akan menghabiskan uang yang relatif banyak jika
dibandingkan dengan media lainnya.[9]
d)
Internet
Internet adalah media dan sumber informasi yang paling
canggih saat ini sebab tekhnologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan,
ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap
orang, dimana saja dan pada tingkat apa saja.
Tujuan Positif Orang Memanfaatkan Internet:
1. Berbagi data
penelitian dan pekerjaan diantara rekan sejawat dan individu-individu dalam
profesi yang sama.
2. Berkomunikasi
dengan orang lain dan mengirim file melalui e-mail
3. Meminta dan
memberikan bantuan dengan mengajukan permasalahan dan pertanyaan
4. Memasarkan dan
memplubikasikan produk dan saja
5. Mengumpulkan
umpan balik dan saran-saran dari para pelanggan dan rekan bisnis.
Dan
sesungguhnya potensi pemanfaatan internet semata -mata tergantung pada
pandangan dankreatifitas pengguna. Dan selama internet terus berkembang,
pemanfaatan baru dan inovasi pemanfaatan pasti akan terus berlanjut.
Secara
survey, sejauh ini memang belum ada penelitian mengenai efektifitas pemanfaatan
internet bagi kepentingan dakwah islam. Tapi yang pasti, dilihat dalam beberapa
tahun belakangan, dikalangan akademisi telah memanfaatkan sarana internet
secara optimal bagi pengembangan syiar agama. Hal tersebut misalnya ditandai
dengan banyak bermunculan situs baru bernuansakan islam.
Sebab itu,
bisa dikatakan dakwah melalui internet, dapat menjangkau siapapun dan dimanapun
asalkan yang bersangkutan mengakses internet.
Dari sisi
dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan. Internet dapat
mempererat ikatan ukhuwah islamiah yang terkadang dibatasi lingkup wilayah.[10]
IV. KESIMPULAN
Dakwah dapat dilaksanakan dengan
berbagai metode seperti, ceramah,diskusi, tanya jawab, dan sebagainya. Oleh
karena itu dalam berdakwah walaupun sudah menggunakan media modern namun tidak
menghilangkan media tradisional yang masih digunakan dengan baik, sehingga dalam
berdakwah penggunaan media tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan masyarakat
setempat. Karena keadaan lingkungan masing- masing masyarakat tidak selalu
sama, maka materinya juga harus bervariasi menyesuaikan keadaan dimana juru
dakwah harus mencari masalah – masalah yang dihadapi dan sekaligus memikirkan
pemecahannya yang nantinya menjadi bahan pembicaraan dalam berdakwah.
V. PENUTUP
Demikian makalah ini saya buat semoga
dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Saya yakin makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
n A,Abraham,
Dampak Negatif Jejaring Media, Surabaya: PT.Java Pustaka Media Utama, 2010.
n Baroroh,Umul, dkk,
Efek Berdakwah Melalui Media Tradisional, Semarang: IAIN Walisongo,2009.
n Syukir,Asmuni,
Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
n Mahmudin, Manajemen
Dakwah Rosulullah, Jakarta: RESTU ILAHI, 2004.
n Mulkhan,Abdul
Munir, Ideologisasi Gerakan Dakwah, Yogyakarta: SIPRESS,1996
[1] Abdul Munir Mulkhan,
ideologisasi gerakan dakwah, Yogyakarta: SIPRESS, 1996, hlm.58
[2] Mahmudin, Manajemen Dakwah Rosulullah,
Jakarta: RESTU ILAHI, 2004, hlm. 7
[3] Umul baroroh,dkk, Efek
Berdakwah Melalui Media Tradisional,Semarang: IAIN WALISONGO,2009, hlm.1-2
[4] Asmuni syukir,
Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas,1983,
hlm.17-19
[5] Opcit, hlm.33-34
[6] Opcit, Asmuni syukir,
hlm.163-165
[7] Ibid, hlm. 167
[8] Opcit, hlm. 34-35
[9] Opcit,Asmuni syukir, hlm. 170
[10] Abraham.A, Dampak negatif jejaring Media,Surabaya:PT. Java Pustaka
Media Utama,2010,hlm.71-74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar